Kamis, November 24, 2005

Narcistist





Aku, kata yang sering keluar ketika berapology, atau mengklaim sesuatu dalam kata. Tapi yang jelas aku bukan penjelmaan seorang suci. Bukan pula sinthese dari gelap terang, hanya kata multy perception yang menunggu untuk didefinisikan. Aku sama seperti kamu, dikau ataupun siapa..

Rabu, November 23, 2005

Stil n Life






Diam dan hidup, hah judul yang aneh. Tapi setidaknya ini jadi rebound activity karena ga bisa nulis di blog lagi. Buset dah kering ide banget neh. Seperti diam tak berdetak tak bergerak, tapi tetap hidup baik rasa, bau, atau pandang. Hanya saja kehidupan yang diam membatu tak menentu.. Njriss pusing deh. udah ah jangan nulis banyak-banyak. Tambah ngaco ntar.

Senin, November 21, 2005

Old Frames






HA..HA.. kalo ingat Bandung pasti inget dinginnya air mandi dan senyum manis mojang-mojang Dago. Tapi itu dulu, sekarang Paristj van Java itu jadi tempat sampah super besar. Trus yang banyak terlihat senyum licik copet dan bapak polisi.
Yaa gitu deeeh..

Future tenses





KALAU kaset bagus habis lagunya, harus diputar balik, atau dibalik kasetnya. Tapi kalau sudah jenuh, regenerasi lah jawabannya. Kerja baru, langkah baru, harapan baru, dan tentunya masa depan baru yang lebih indah.


Kantor redaksi koran nomor dua
211105
abdisalira

Sabtu, November 05, 2005

Rindu Dendam

Lumayan beberapa kali revolusi bulan telah berlalu sebelum aku kembali
ke kota kembang, kota kelahiran, kota Bandung. Perasaan rindu seakan
telah meluberi dada hingga sedikit menyesaki dada. Kendati demikian
tak kunjung tiba kesempatan berkunjung ke kota Paristj van Java.
Hingga akhir minggu lalu, kesempatan tersebut hadir jua. Meski
kesempatannya yang terbilang pendek, tak cukup waktu meski untuk
berkunjung ke kediaman dua orang sahabat lama. Namun, perasaan rindu
sepertinya menjadi remote yang menggerakan kaki melangkah ke terminal
Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tindakan ini bukannya tanpa konsekuensi. Sebuah permintaan dari
seorang yang 'istemewa' harus ditampik dengan berbagai alasan.
Begitupun kehendak seorang yang 'terhormat' turut terlindas oleh
gerakan kaki yang disetir perasaan rindu.
"Bukan apa-apa, hari ini hari istimewa, hari fitri ketika setiap
insan, secara instingtif, tertarik untuk kembali ke 'habitatnya' atau
lebih dikenal dengan istilah mudik. Buat apa kita bercokol di kota
yang telah sepi ini?"
Kota Bandung...

Selasa, November 01, 2005

Lebaran Bung!

Aaah setahun lebih aku tinggal di Jakarta. Kota megapolitan dengan
multi etnis dan multi kepribadian so pasti. Tepat lebaran lalu aku
tiba di kota ini, beberapa ruas jalan di Jakarta ini pernahlah
kuinjaki. Tapi tak sepicis pun pengertian mendalam tiba di nalar
berkenaan penduduk ibukota negara yang kayaraya dalam sumber daya,
tapi miskin dalam ekonomi dan moral.
Setahun bukan waktu yang singkat, tapi cukup kuat untuk membawa kesan
berikat. Segala sepak terjang pasti akan bersinggungan dengan perasaan
dan kepekaan orang lain. Hal itu membor kesadaran di lapisan ketujuh
pikir dan rasa. Untuk itu ada baiknya kita kembali merevisi segala
tindak dan tanduk yang salah dan merugikan.
Untuk melangkah menuju ke mahligai itu tentunya butuh pijakan baru
yang terlepas dari kesalahan di masa lalu. Mungkin dalam suasana
lebaran yang suci ini, pijakan baru tersebut kita gelar. Mohon maap
lahir dan batin, mungkin segala macam keureuteug di blog ini
menyinggung atau mengganggu pembacanya. Mohon maap lahir dan batin,
mumpung langkah masih lah bertambah, hinga zaman baru mulai tergugah.
Mohon maap lahir dan batin, minal aidzin wal faidzin.

kantor redaksi koran nomor dua
abdisalira@011105