Lumayan beberapa kali revolusi bulan telah berlalu sebelum aku kembali
ke kota kembang, kota kelahiran, kota Bandung. Perasaan rindu seakan
telah meluberi dada hingga sedikit menyesaki dada. Kendati demikian
tak kunjung tiba kesempatan berkunjung ke kota Paristj van Java.
Hingga akhir minggu lalu, kesempatan tersebut hadir jua. Meski
kesempatannya yang terbilang pendek, tak cukup waktu meski untuk
berkunjung ke kediaman dua orang sahabat lama. Namun, perasaan rindu
sepertinya menjadi remote yang menggerakan kaki melangkah ke terminal
Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tindakan ini bukannya tanpa konsekuensi. Sebuah permintaan dari
seorang yang 'istemewa' harus ditampik dengan berbagai alasan.
Begitupun kehendak seorang yang 'terhormat' turut terlindas oleh
gerakan kaki yang disetir perasaan rindu.
"Bukan apa-apa, hari ini hari istimewa, hari fitri ketika setiap
insan, secara instingtif, tertarik untuk kembali ke 'habitatnya' atau
lebih dikenal dengan istilah mudik. Buat apa kita bercokol di kota
yang telah sepi ini?"
Kota Bandung...
Di saung iyeu yang dibahas hanya masalah pemikiran, budaya, lingkungan, sepak bola, dan segala kereteug yang berguna bagi kehidupan manusia. Jikalau anda kurang puas dengan comment space, atau ada ide untuk dititipkan di blog ini, kirim e-mail ke abdi_salira@yahoo.com
Sabtu, November 05, 2005
Rindu Dendam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Ih..abah kok judulnya rindu dendam seh?! gak nemu yang lebih bagus apah? :)
Tapi btw mAAf lAhIr dAn bAtIn. Jangan suka iseng en kurangin ngeROKOK plus KOPI!! :p
Posting Komentar