Rabu, Juli 20, 2005

Ibu

Di sini di badan sungai Barito
Hujan turun membasuh bumi
Perahu di dayung menunggang banyu tiada henti
Menghapus kata menyambut arti
Meski lara, senyum menyusup di corong hati
Panjanglah hidup menyambut hadirnya mati

Sebuah perahu berkelit diserempet beribu mobil
Lainnya terpojok dalam deru berjuta motor
Dering suara hand-phone membakar dayung
Tinggallah perahu berjibaku mejelang hulu
Berdesir di derasnya arus, sendiri dalam sunyi

Sebuah pencakar langit tertawa terbahak
Kakinya menginjak sungai mengaing dan mendengking
Tangannya tak henti menciduk air mata fajar
Hatinya mengeras seiring sungai yang mengering

Suara sang penguasa berdentang lantang
Karpet kelabu pun membentang membelah negeri
Ribuan pabrik terbatuk-batuk mengamininya

Hanya seorang Dayak akan setia pada ibunya
Menyusuri sungai mengisahkan alam semesta

Di sini di badan sungai Barito


abdisalira © 080705
Banjarmasin

Tidak ada komentar: